Isolasi Senyawa Bioaktif 2
Metode Isolasi Senyawa Bioaktif
Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai (Djamal, 2008). Sejak abad ke-17 orang telah dapat memisahkan berbagai jenis senyawa dari sumber-sumber organik. Senyawa-senyawa tersebut dapat berupa senyawa metabolit primer dan senyawa metabolit sekunder (Lenny, 2006).
Link YouTube
Dari yang disampaikan fraksinasi merupakan metode yang mempunyai prinsip menarik senyawa pada suatu ekstrak dengan menggunakan dua macam pelarut, penarikan ekstrak ini juga dilakukan dengan kontak fisik, dimana pelarut yang biasa digunakan yaitu n-heksana untuk menarik non polar, etil asetat untuk menarik semi polar dan methanol untuk menarik senyawa polar serta fraksinasi ini juga menggunakan prinsip like dissolve like maka bagaimana jika senyawa aktif yang ditarik oleh ekstraksi ini sangat sedikit apakah senyawa tersebut dapat dikatakan senyawa aktif, dan mengapa hal tersebut dapat terjadi hal apa yang menyebabkan senyawa tersebut terambil dengan sangat sedikit?
BalasHapussenyawa tersebut tetap dikatakan senyawa aktif walaupun hasil yang didapatkan dari fraksinasi sedikit. hal ini dapat terjadi karena kesalahan dalam pemilihan pelarut pada saat dilakukannya proses fraksinasi. dan beberapa faktor lain seperti jumlah perlarut per-gram ekstrak, lama waktu fraksinasi, dan kekuatan pengadukan atau putaran mesin
HapusFraksinasi pada pemisahan partisi secara cair-cair harus memiliki perbedaan kelarutan antara pelarut dengan zat terlarut, bagaimana jika zat terlarut tersebut sukar larut, bagaimana hasil yang didapat?
BalasHapusapabila zat terlarut tersebut sukar larut artinya kita memilih pelarut yang salah, maka hasil dari penarikan itu tidak maksimal atau bahkan tidak bisa di tarik sama sekali senyawa aktifnya. oleh karena itu penting untuk kita mengetahui jenis dari zat terlarut yang akan digunakan sehingga kita dapat memilih pelarut yang pas dan mendapat hasil penarikan yang maksimal
HapusPada saat proses fraksinasi cair-cair dilakukan dengan pengocokan 10-15 setelah pencampuran zat pelarut dengan zat terlarut lalu didiamkan bagaimana jika pengocokan dilakukan lebih dari 15 menit hal apa yang terjadi dan bagaimana dampak yang terjadi jika pengocokan dilakukan lebih cepat?
BalasHapusDalam proses fraksinasi cair-cair, lapisan fase atas dan fase bawah diaduk dan dicampur dengan kuat sehingga interaksi antara dua fase menjadi lebih intensif yang mampu meningkatkan proses transfer masa. jadi apabila pengocokan lebih dari 15 menit dan dilakukan lebih cepat maka transfer masa yang terjadi lebih intensif dan menghasilkan campuran yang baik
Hapus